Suasana Di Alam Kubur
Sebelum malaikat Munkar dan Nakir datang kepada mayat yang sudah berada di dalam kubur, terlebih dahulu datang malaikat yang bernama Rumam dan duduk di sisi mayat itu dan berkata : “Tulislah segala amalan-amalanmu”. Mayat itu menjawab: “Bagaimana aku bias menulis sedangkan aku tidak punya punya pena, tinta dan kertas?” Malaikat berkata: “jarimu jadikan pena, air liurmu jadikan tinta dan kain kafanmu jadikan kertasnya.” Kemudian mayat itu menulis amal kebaikannya. Ketika menulis amal kejahatannya mayat itu merasa malu. Malaikat berkata: “Wahai orang yang berdosa, kenapa engkau malu menulis amal kejahatnmu sedangkan engkau tidak malu melakukannya sewaktu di dunia?” Mayat itu pun terus dipukul dengan tongkat dan berkata: “Berhentilah memukulku, aku akan menulis semua amalanku”. Setelah selesai, malaikat menyuruh menggulung suratan itu dan dimetrikan. Kemudian digantungkan suratan itu pada kuduknya hingga hingga hari kiamat, seperti firman Allah:
Artinya: “Dan setiap manusia kami ikatkan perbuatannya ke kuduknya dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah buku yang diterimanya terbuka.” (Surat Israa’:13)
KEADAAN ORANG YANG DERHAKA KEPADA ALLAH DI DALAM KUBUR
Bagi mereka yang durhaka kepada Allah, Allah suruh mereka membaca amal kebaikan dan kejahatannya tetapi ketika dibaca amal kejahatan, mereka pun diam karena malu. Lalu Allah berfirman: “Kenapa kamu malu membacanya sedangkan kamu tidak malu melakukannya sewaktu di dunia dulu?” Mereka pun menyesal di atas kedurhakaan itu tetapi penyesalan itu sia-sia saja. Dan ketika mereka sampai dia dalam kubur, bumi pun berkata: “Tahukah engkau bahwa engkaulah orang yang paling ku benci karena perbuatanmu yang jahat semasa di dunia dulu dan sekarang engkau telah berada di dalam perutku. Rasakanlah apa yang akan aku lakukan kepadamu.” Kemudian kubur itu menghimpit mereka sehingga patahlah tulang rusuk mereka. Maka amat sakit dan derita sekali. Allah datangkan pula tujuh puluh ekor ular yang paling besar (apabila seekor ular itu menghembus nafasnya ke bumi maka tidak ada tumbuhan yang dapat tumbuh karena sangat berbisa). Maka, ular itu selalu menggigit, mematuk dan mencakar manusia yang durhaka itu sampai hari kiamat. Datang pula malaikat ke arah kepalanya lalu dipukul mereka hingga hancur daging-daging dan berserakan tulang-tulang mereka. Kemudian dinyalakan api untuk membakar badan itu. Maka, sangat derita dan sakit sekali siksanya.
Bagi orang-orang Islam yang disiksa, mereka bertanya kepada malaikat: “Mengapa engkau siksa aku sedangkan aku shalat, puasa dan zakat?” Malaikat menjawab: “Karena telah datang kepada kamu orang yang dianiaya minta tolong kepadamu tetapi kamu tidak mau menolongnya dan kamu pernah ketika akan shalat tetapi kamu tidak mau mengetus air kencingmu. Itulah sebabnya kamu disiksa.”
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa melihat orang yang teraniaya kemudian minta tolong kepadanya tetapi dia tidak mau menolongnya, niscaya akan dipukul di dalam kubur seratus kali dengan tongkat api”.
Kemudian datang malaikat Munkar dan Nakir, hitam badannya, biru kedua matanya, bersuara seperti halilintar membelah bumi dan bertaring panjang, bertanya: “Siapa Tuhanmu?” “Aku tidak tahu” jawabnya. Lalu dipukul dengan sekuat-kuatnya sehingga hancur daging dan berserakan tulang-tulang mereka. Didatangkan pula seekor ular besar yang bernama suja’ul aqra’ yang menjunamkan jasad dan rohnya ke dasar bumi kemudian diangkat ke atas kemudian dijunamkan lagi berkali-kali. Amat dahsyat rasanya, tiada siapa yang dapat menolong. Setelah disiksa, kemudian malaikat bertanya lagi: “Siapa nabimu” “Aku tidak tahu” jawabnya. Dipukul lagi, disiksa lagi, ditendang lagi, dikekang kedua kakinya hingga retak kelangkangnya. Sakit!!! Sakit!!! Sakit!!! Kemudian ditanya lagi: ‘Apa agamamu?” “Aku tidak tahu” Dipukul, disiksa, ditendang, dilempar, dijunam dan lain-lain jenis siksa yang sangat dahsyat. Begitu juga dengan pertanyaan mengenai kiblat, iman dan saudara. Siksaan-siksaan di dalam kubur akan dirasa terus sampai hari kiamat datang.
KEADAAN ORANG YANG BERIMAN DI DALAM KUBUR
Bagi orang yang benar-benar beriman, ketika dimasukkan ke dalam kubur akan datang dua malaikat dari kepalanya. Berkata kepalanya : “Jangan kamu datang dari kepala karena dia telah banyak shalat siang dan malam dengan khusyuk dan tawadhuk kepada Allah. Hatinya sangat takut dengan tempat ini (kubur). Malaikat pun beralih ke kakinya. Lalu kedua kakinya berkata : “Jangan kamu datang dari kaki karena dia senantiasa berjalan ke masjid untuk shalat berjemaah, ke tempat pengajian dan ke tempat-tempat yang mendatangkan kebajikan dan pahala. Ia sangat cemas dengan peristiwa yang berlaku di tempat ini.” Malaikat beralih pula ke sebelah kanan dan terdengar suara berkata : “Jangan kamu datang dari sebelah ini karena dia telah banyak bersedekah dan berkorban di jalan Allah dan dia sangat takut dengan peristiwa di tempat ini.” Beralih pula ke sebelah kiri dan terdengar pula suara : “Jangan kamu datang dari sebelah ini karena dia telah banyak berlapar dahaga (puasa) dan dia telah merasa kegerunan tragedi di tempat ini semasa di dunia lagi.” Kemudian mayat itu terjaga dan bertanya kepada malaikat : “Apa yang kamu mau hingga datang kemari ?” Malaikat menjawab :”Kami ingin mendengar kamu mengesakan Allah.” Mayat yang penuh dengan iman, amal kebajikan dan takwa itu menyebut dua kamlimah syahadah: “Asyhadu alla ilaha ilallah wa asyhadu anna Muhamadur rasulullah.” Berkata malaikat : “Layaklah engkau hidup di dunia sebagai seorang mukmin sejati dan mati sebagai mukmin sejati. Tidurlah engkau seperti tidur pengantin baru.” Malaikat membuka satu hijab di atas kepalanya maka dilihatnya kedudukannya di syurga. Kemudian dihamparkan permadani dan pakaian dari syurga. Didatangkan juga udara yang sangat nyaman dan wangian yang sangat harum serta diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kemudian datang seorang lelaki yang sangat tampan, bagus pakainnya, harum baunya, seraya berkata : “Bergembiralah engaku. Hari ini kita dipertemukan agar aku dapat memberi pertolongan keadamu.” Mayat itu bertanya : “Siapakah engakau ?” “Akulah amal-amal sholehmu.” Bergembiralah mayat itu dengan temannya yang baik itu, yang senantiasa menjaga dan mengawasnya hingga hari kiamat nanti.
Diletakkan di dalam kubur-kubur para mukmin lampu-lampu yang bergemelapan seperti bulan purnama. Beristirahatlah mayat mukmin di dalam kubur dengan tenangnya sesuai dengan jerih payahnya dia beramal ibadah, bersabar dalam menghadapi bala bencana yang datang kepadanya, kesungguhannya dalam berjuang melawan hawa nafsu yang senantiasa mengajak kepada kejahatan. Banyak persiapan yang telah dilakukan untuk menghadapi hari dimana harta, anak dan kedudukan tidak berguna lagi. Orang seperti inilah yang layak menerima nikmat dari Allah, sesuai dengan janji Allah yang akan memberi balasan yang baik kepada mereka yang benar-benar menghambakan diri. Di dalam kubur pun Allah telah memberi nikmat yang sangat istimewa.
Posted by aminudin at 9:11 AM